Siapa
yang pernah magang? Hayooooo, cung! *penulis ngacung* *apanya yg ngacung?* *ya
tangannya lah!* #abaikan
Penulis
kali ini mau berbagi cerita tentang dunia per-magang-an yang pernah penulis
geluti. Yap! Tanggal 31 Maret 2015 kemarin, penulis baru aja selesai
menyelesaikan tugas keramat dari kampus untuk mengikuti kegiatan magang disalah
satu perusahan swasta yang bergerak dibidang informasi dan teknologi komunikasi
yang kantornya terletak di daerah Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Waktu tempuh
dari rumah ke kantor (kalo pagi) sekitar 1,5 jam menggunakan motor, nebeng
tepatnya, sedangkan kalo naik angkutan umum bisa sekitar 2 jam sekian sekian
sekianlah. Jauh? Coba aja dikira-kira, rumah penulis di Jakarta Timur, kalo
diliat di atlas bagian DKI Jakarta atau di Google Maps, rumah penulis tuh
paling pinggiiiiiir banget, mepet sama Jawa Barat. Yaaa cincaylah, pantat tepos
gapapa yang penting bisa lulus kuliah #HidupMahasiswa
Hari
pertama penulis diajak berkeliling Divisi Finance, kenalan dulu kita. Ada
pepatah mengatakan “Datang tampak muka, pulang tampak punggung.” Yang artinya? Kalo
kita memasuki dunia baru, mbo’ ya dengan baik-baik, berkenalan dengan baik,
begitu juga waktu kita pamit, harus dengan baik-baik, jangan main keluar aja ga
ada kata-kata perpisahan.
Penulis
yang kebetulan ngambil judul Tugas Akhir mengenai Perpajakan, ditempatkan
dibagian Tax Management. Dari mulai General Manager, karyawan, sampe janitor
dikantor semuanya baik. Semuanya. Nggak ada kecuali-kecuali. Penulis merasa
dianggap sebagai keluarga disana. Perlu dicatat loh ya, penulis magang disana
sebatang kara alias no other anak magang selain penulis. Kata karyawan disana
sih biasanya ada 2 sampe 3 anak magang, tapi pas periode penulis magang entah
kenapa ga ada lagi selain penulis. Cediiiih...
Nah
setiap harinya penulis bantu-bantu semua divisi finance, khususnya bagian Tax
Management. Mulai dari filing PPN Masukan, PPN keluaran, nganter-nganter
dokumen ke lantai atas, fotokopi dokumen, dan ya begitulah. Kalo yang pernah
magang dikantor-kantor swasta pasti taulah anak magang kerjaannya kayak gimana.
Pokoknya penulis itu semenjak magang jadi bersahabat baik dengan mesin
fotokopi. Pernah disuruh fotokopi dokumen yang super-duper banyak, dan mesin
fotokopi di lantai tempat penulis magang tuh rusak. Terpaksa bolak-balik
berkali-kali naik satu lantai demi terselesaikannya tugas dari atasan.
Sebulan......
Dua bulan...... Tiga Bulan....... Dan akhirnya hari terakhir pun tiba.
Nggak
kerasa udah 3 bulan penulis magang. Saatnya Tabi berpisah.... Oooooh
tidaaaaak.... Berpelukaaaaaaan..... Nahloh kok jadi Teletubbies?
Hari
terakhir, penulis pamit sama semua karyawan Divisi Finance, ke Divisi SDM juga
deng. Dia yang nerima penulis magang disitu soalnya haha. Satu-satu penulis
hampiri mejanya “Mbak/Mas/Bu/Pak, saya pamit ya. Makasih atas bantuannya selama
ini, maaf kalo suka ngerepotin *sambil nyengir nahan sedih*.”
Begitu kira-kira
kalimat yang penulis lontarkan ke tiap meja. Responnya beda-beda, ada yang
bilang suruh perpanjang, ada yang bilang cepet banget udah selesai aja, ada
yang bilang nanti ga ada yang bantuin lagi, ada yang bilang sukses selalu, ada
yang bilang semoga cepet lulus, ada yang bilang semoga cepet nikah, ada yang
bilang semoga cepet punya anak #blaaaah
Karena
penulis adalah tipe orang yang setrong, maka penulis putuskan untuk nahan
nangis waktu salaman ke meja-meja. No, sebenernya mencoba untuk setrong dan
berusaha tetap ceria meskipun sedih juga sih. Pergi pagi pulang udah gelap,
seneng, sedih, capek, boring, ngantuk, excited, amaze, terharu, dan perasaan
lain sebagainya udah mewarnai hari-hari penulis selama tiga bulan terakhir
#tsaaaah But, life must go on. Setelah ini penulis masih harus berjuang untuk
melanjutkan hidup, yaitu MENYUSUN TUGAS AKHIR, SAUDARA-SAUDARA!
Semoga
semua karyawan kantor tersebut selalu diberi kesehatan dan rezeki berlimpah,
kelak suatu saat nanti, entah dimana, kita bakal ketemu lagi, Mbak, Mas, Bu,
Pak.
From
Cilangkap
With
Love