Minggu, 10 Juli 2016

[Review] Jilbab Traveler, Love Sparks In Korea

1


“Wah ada film Indonesia yang latar tempatnya di Korea nih, nonton ah!” Kira-kira begitu niat awal buat nonton film ini. Maklum lah, almamater kpopers pas SMK dulu masih kebawa-bawa sampe sekarang. Kalo ada yang berbau-bau Korea, langsung excited.


Nah kebetulan banget tanggal 8 Juli 2016 kemarin pas lagi liat-liat Instagram, ada postingan dari akun Mba Asma Nadia yang bilang kalo hari itu bakal ada sesi “foto bareng” beliau dan Bang Morgan (Abang banget sel?) di Kramat Jati XXI. Pucuk dicinta, ulampun tiba. Hari itu emang udah ada niat nonton film Jilbab Traveler, di Kramat Jati pula. Eh bonusnya bisa foto bareng sama Mba Asma Nadia dan Bang Morgan.


Tiketnya dicoret pake pulpen merah pas minta foto sama Penulis dan Cast-nya.

Ini penampakan foto bareng mereka berdua. Kayak agen-agen MLM ya posenya? Hahaha pencetus pose jejempolan begitu adalah Bang Morgan, jadi aja gue sama Mba Asma ikutan pose begitu.

Belum afdol kalo belum selfie
Mau peluk L tapi kata Pak Ustadz bukan muhrim....
Oke, tinggalkan tentang Pak Ustadz. Kita lanjut mengenai cerita film Jilbab Traveler, Love Sparks In Korea. Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama dari penulis terkenal Indonesia yaitu Asma Nadia memiliki tokoh utama bernama Rania yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari dan Hyun Geun yang diperankan oleh Morgan Oey. Rania merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang mempunyai riwayat gegar otak (nggak tahu karena apa soalnya nggak dijelasin dalam film) dan nggak bisa melanjutkan kuliah dikarenakan hal itu. Sang Bapak yang nggak mau melihat Rania patah semangat, memberikan motivasi agar Rania bisa menjadi seorang Ibnu Batutah baginya, seorang penjelajah muslim yang berhasil keliling dunia dengan tujuan untuk mentafakuri ciptaan Allah SWT.

Berkat dorongan sang Bapak, Rania berhasil menjelajah ke banyak negara didunia, yaitu Arab Saudi, Afrika, India, Perancis, Jerman, dan masih banyak lagi, tetapi negara impian yang sangat ingin dia kunjungi adalah Palestina. Selain menjadi traveler muslim, Rania juga menjadikan perjalanannya sebagai sumber inspirasi untuk tulisan-tulisannya, ia juga seorang penulis. Nah suatu ketika saat Rania sedang berda di luar negeri, ia mendapat telepon dari ibunya yang mengabarkan sang Bapak sakit. Rania kemudian pulang ke Indonesia dan menemani beliau. Tapi sang Bapak nggak mau Rania pulang dan berhenti menjadi traveler hanya karena kondisinya, beliau malah memberi sebuah foto dirinya bersama istrinya dengan latar belakang tempat di Taman Nasional Baluran dimana beliau dan sang Ibu menemukan cinta. Beliau meminta Rania untuk pegi kesana.

Dari situlah Rania awal Rania bertemu Hyun Geun yang merupakan seorang fotografer traveler muslim yang berasal dari Korea dan Alvin yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman sebagai guide Hyun Geun. Accidentally mereka bertiga pergi ke Kawah Ijen karena Hyun Geun sama Rania adu cupang pendapat tentang keindahan alam masing-masing negaranya, Rania pengen nunjukkin ke Hyun Geun kalo Indonesia ini super duper indah. Nah dari sini Hyun Geun ternyata mulai suka sama Rania tapi Rania tiba-tiba dijemput sama Mas Ilhan yang diperankan oleh Giring Nidji karena Bapak Rania meninggal dunia. Semenjak kematian Bapaknya, Rania berjanji untuk selalu ada buat nemenin Ibunya dan berhenti jadi traveler.

Latar belakang tempat di Korea dimulai saat Rania menerima undangan untuk menulis disana. Berkat support dari Ibunya, Rania berani untuk melanjutkan mimpinya, yaitu menjadi Jilbab Traveler. Disana ia ditemani Alvin dan Hyun Geun. Cerita mulai complicated nih di Korea, karena ternyata sodara-sodaraaaaaaa, Rania juga suka sama Hyun Geun dan ia mulai mengerti kenapa Bapaknya ngasih liat foto Ibu-Bapaknya di Baluran, ia mengerti bahwa dalam menjelajah suatu tempat akan lebih bermakna jika kita bersama dengan orang yang kita cintai, menyelami semua itu dengan rasa bahagia yang luar biasa, yaitu bersama Hyun Geun. Dan epic-nya lagi Hyun geun udah punya pacar, mau tunangan malah. Rania patah hati. Rania sedih, duduk sendiri, ada tali, kugantung diri, talinya putus, digigit tikus, tikusnya empat, punya pak camat. Rania akhirnya dijemput Mas Ilhan dan mereka memutuskan untuk menikah setelah Ilhan melamar Rania di antara ribuan love locks-nya Namsan Tower. Uuwwwww so sweet.

Tapi kalo yang namanya belum jodoh mah ya mau gimanaaaaa.......
Rania tahu dari Alvin kalo ternyata Hyun Geun nggak suka sama pacarnya, dia cuma mau balas budi dan bayar hutang aja soalnya Bapaknya pacarnya itu yang biayain pengobatan Ibunya Hyun Geun sebelum meninggal. Setelah membayar hutang tersebut, Hyun Geun memutuskan pergi ke Palestina untuk menjadi relawan dan saat terjadi konflik antara Israel-Palestina, Hyun Geun terkena bom yang mengharuskan tangan kanannya diamputasi. Mas Ilhan yang baper karena tahu Rania masih punya rasa sama Hyun Geun akhirnya ngebatalin pernikahan mereka dan nganterin Rania ke Korea buat ketemu Hyun Geun.

Kata-kata terakhir yang dibilang Rania ke Hyun Geun gini nih “Kamu curang udah ke pernah Palestina (sambil mesam-mesem). Kamu telah mencuri mimpiku, tapi aku suka kamu yang mencuri mimpiku.”

Udah deh mereka pandang-pandangan diatas gunung batu gitu (skip nama gunungnya, no idea). Dan tamat. Happy ending. Untuk keseluruhan, ceritanya bagus karena menyelipkan unsur motivasi untuk bisa menjelajah dunia untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta budaya dan tradisi dari suatu negara, konflik keluarga dan percintaannya juga bagus. Pssttt jangan bilang siapa-siapa ya kalo gue sampe berkaca-kaca pas Rania pulang dan ketemu bapaknya yang lagi sakit. Paling nggak bisa deh kalo udah bawa-bawa family stories.

Dan yang paling keren adalah latar belakang dari cerita tersebut yang banyak mengambil gambar keindahan-keindahan alam maupun social life di Indonesia maupun di Korea Selatan, dan itu semua merupakan must-visit-list dalam hidup gue (oke ini lebay), yaitu Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, Namsan Tower, Nami Island, gunung berbatu-batu itu (tetep skip, nggak tahu namanya), suasana malam di Korea Selatan yang crowded-crowded nyenengin gitu dilihatnya, snow fall  beserta seluncuran es, pokoknya Daebak deh klo untuk latar pengambilan gambarnya.

Oke, sepertinya segitu dulu mengenai review film Jilbab Traveler, Love Sparks in Korea. Annyeongggggg!!

1 komentar: